Kudalumping adalah kesenian tradisional jawa yg Sampai saat ini masih banyak di gemari di daerah saya yg berada di labuhan batu Selatan TarianKuda Lumping sangat populer karena menunjukkan atraksi yang menarik dan magis. Ada makna dan sejarah di balik kesenian ini. Tarian kuda lumping memiliki nama yang berbeda pada setiap daerah yaitu Kuda Lumping (Jawa Barat), Jathilan Hamengkubuwono (Jawa Tengah dan Yogyakarta), Jaran Kepang (Surabaya), Jaranan Sang Hyang (Bali Namanama hewan dari A sampai Z dalam bahasa Inggris memang cukup banyak untuk dicari, terutama bagi anak-anak yang baru mempelajari bahasa Inggris. ADVERTISEMENT Kosakata nama-nama hewan dari A sampai Z seringkali dihafalkan sebagai salah satu bentuk perluasan ilmu pengetahuan serta pembendaharaan mengenai kosakata bahasa Inggris. NamaNama Hewan di Dunia Lengkap. Berikut ini kami bagikan nama-nama hewan di Indonesia dan di seluruh dunia yang umum dan dikenal luas, baik dari jenis mamalia, burung, ikan, serangga, amfibi, reptil, dan hewan-hewan lainnya, diurutkan sesuai abjad. Nah itulah daftar 400+ macam-macam hewan di dunia lengkap dari semua jenis spesies. Kudalumping juga disebut Jaran kepang atau Jathilan adalah tarian tradisional Jawa yang menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Tarian ini berasal dari Ponorogo.Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu atau bahan lainnya yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda, dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang. tidak ada yang tidak mungkin bagi allah. Tari Kuda Lumping. Foto Kuda Lumping merupakan seni pertunjukan dari daerah pulau Jawa. Namun, pertunjukan tari rakyat ini memang lebih populer di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Tarian ini juga dikenal dengan nama Jathilan Yogyakarta, Incling, Kuda Kepang, atau Jaran Jathilan berasal dari kata “jan” yang artinya amat, dan “thil-thilan” yang artinya banyak gerak. Hal ini merujuk pada gerak kuda yang sangat banyak .Melansir pada awalnya tari Kuda Lumping hanya digunakan dalam acara ritual saja. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kini Kuda Lumping juga menjadi seni pertunjukan. Karena itu, gerakan, busana, iringan musik, serta propertinya berbeda dengan zaman Kuda Lumping merupakan pertunjukan yang menggambarkan situasi saat sekelompok prajurit hendak pergi berperang dengan menunggang kuda dan membawa pedang sebagai hanya prajurit saja, terdapat sejumlah peran lain dalam pertunjukan tari Kuda Lumping, yaitu penari bertopeng putih berperan sebagai Penthul atau Bancak, sedangkan yang bertopeng hitam bernama Bejer Tembem atau Doyok. Keduanya bertugas sebagai penghibur prajurit yang sedang beristirahat, dengan cara menari, menyanyi, dan tari Kuda Lumping biasa dilakukan pada malam ataupun siang hari. Tempat pertunjukannya berbentuk arena dengan lantai lingkaran atau berbentuk lurus. Vokal hanya diucapkan oleh Penthul dan Bejer dalam bentuk dialog dan Kuda Lumping memiliki kaitan yang erat dengan hal-hal berbau supranatural. Bahkan, hal yang ditunggu-tunggu oleh penonton saat menyaksikan tari Kuda Lumping ialah atraksi dari penari yang “kerasukan”. Penari tersebut bisa melakukan hal-hal yang tidak mungkin dilakukan dalam keadaan sadar, misalnya memakan beling. Namun, kini hal tersebut sudah jarang dilakukan sebab sudah beralih fungsi hanya sebagai bentuk hiburan pertunjukan tari Kuda Lumping dilakukan oleh sekitar 25 orang, di mana 20 orang berperan sebagai penari, 10 orang bertugas sebagai penabuh instrumen, 4 orang sebagai pembantu umum atau penjaga keamanan, dan 1 orang sebagai koordinator yang mengatur jalannya pertunjukan dari awal sampai sendiri terdiri dari 2 kuda pasangan penari terdepan yang berwarna putih, 8 pasangan lainnya berwarna hitam, dan 2 pasangan baris belakang yang berukuran lebih kecil atau dalam bahasa Jawa disebut dengan belo anak kuda. Penari yang menggunakan kuda kecil harus lebih lincah agar memunculkan kesan kekanak-kanakan dan sebagai pembeda dari penari yang menaiki kuda pengiring tari Kuda Lumping terdiri dari 3 buah angklung, 3 buah bendhe gong, kepyak setangkep, dan sebuah kendang. Namun, saat ini lebih banyak menggunakan instrument kendang, bendhe, gong, gender, dan busananya sendiri, para penari menggunakan baju atau kaus, rompi, celana panji, stagen, dan timang dengan dilengkapi aksesori berupa blangkon atau ikat kepala, dan kacamata Kuda Lumping. Foto dalam Pertunjukan Tari Kuda LumpingAda 4 babak dalam petunjukan tari Kuda Lumping, yaituBabak ini dilakukan sebanyak dua kali. Biasanya, babak Buto Lawas hanya dibawakan oleh penari laki-laki berjumlah 4-6 orang. Beberapa penari muda menunggangi kuda anyaman bambu dan bergerak mengikuti alunan musik. Pada bagian inilah, para penari seringkali mengalami kesurupan atau babak ini, seluruh penari baik perempuan maupun laki-laki bergabung untuk membawakan tari babak ini, enam orang perempuan membawakan tari Begon Putri dengan gerakan-gerakan yang lebih santai. Tarian ini menjadi tarian penutup dalam seluruh rangkaian atraksi tari Kuda Lumping. Mantra Memanggil Endang Kuda Lumping. Kuda lumping atau jaran kepang atau jathilan adalah tarian tradisional Jawa yang menampilkan sekelompok prajurit dengan menunggang kuda. Tarian tradisional ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu atau bahan lainnya yang sudah dibentuk menyerupai kuda, dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang. Dalam pertunjukan kuda lumping menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis, seperti atraksi memakan beling, memakan ayam dan kekebalan tubuh seperti dipecut, kebal benda tajam dan sebagainya. Konon, tari kuda lumping menggambarkan kisah seorang pasukan pemuda cantik bergelar Jathil penunggang kuda putih berambut emas, berekor emas, serta memiliki sayap emas yang membantu pertempuran kerajaan bantarangin melawan pasukan penunggang babi hutan dari kerajaan lodaya pada serial legenda reyog abad ke 8. Kesenian Kuda Lumping lahir dari Puluhan bahkan Ratusan tahun yang lalu, dimana pada jaman itu animisme dan dinamisme lah yang mengiringi hidup bangsa kita, dan tidak heran jika pada kesenian ini kita masih melihat Kembang, Menyan, dupa dll. Kita tidak berhak mengklaim bahwa kesenian tersebut perbuatan musyrik, karena pada dasarnya obarampe kuda lumping hanya sebagai pelengkap sugesti kepada penari supaya mereka lebih yakin dan menghayati perannya masing masing. Kuda Lumping biasanya diawali dengan ritual, seluruh anggota termasuk penari dibawa oleh sesepuh ke sebuah pemakaman orang besar yang dulu pernah hidup sebagai Tokoh atau panutan masyarakat. Ritual ini pada dasarnya adalah meminta do'a restu dari Leluhur untuk meneruskan budhaya kita,. orang dulu menyebut ini dengan istilah mertamu dan mengirim do'a ke makam Ziarah atau orang jawa biasa menyebut Sowan. namun seiring perkembangan jaman, ternyata pikiran tidak rasional menganggap bahwa datang ke makam datang dengan tujuan meminta agar tubuh mereka dapat dimasuki Roh / Setan. Hal yang paling ditunggu saat pertunjukan kuda lumping adalah atraksi dan kesurupan dari para pemain kuda lumping. para pemain kuda lumping kesurupan dimana mereka kehilangan kesadaran seolah olah kemasukan syetan atau jin. Agar para penari kuda lumping mengalami kesurupan maka si pawang kuda lumping memanggil endang kuda lumping. endang adalah energi yang dapat merubah pola pikir atau memberi sugesti kepercayaan diri kepada penari, Endang kuda lumping bukan setan melainkan sebuah energi yang muncul dan timbul dari pikiran manusia itu sendiri. Berikut ini cara memanggil endang kuda lumping. Mantra Memanggil Endang Kuda Lumping Tanpa Puasa Mantra ini sudah turun temurun digunakan oleh para leluhur pawang kuda lumping untuk memanggil endang kuda lumping agar para penarinya kesurupan. Syarat Memanggil Endang Kuda Lumping Niat dalam hati kusuk dalam membaca konsentrasi usahakan kalau di pentasan kuda lumping lakukan di dekat kendang kalau di tempat sepi usakan ada teman agar waktu kesurupan ada yang mengawasinya. Doa dan Mantra Memanggil Endang Kuda Lumping Bissmillahirrohmanirrohiim Assalamualaikum Sugeng rawuh poro simbah sesepuh Niat ingsun manjing ingkang kulo si jabang bayine nama mu badhe ngundang sang hiyang moyo kakang kawah adi ari ari papat jejer kalimo pancer ingsun .ingkang kulo aturi rawuh simbah nama khodam ing jero badan ingsun krono allah tangala amien 23 x Demikian artikel tentang Mantra memanggil endang kuda lumping, semoga dapat menumbuhkan rasa cinta dan menghargai terhadap budaya peninggalan leluhur. sehingga budaya kita tidak bisa di claim ata diakui oleh negara lain. terimakasih This study aims to determine and describe the Performance Structure of Kuda Lumping in Kampung Lapai Village, Nanggalo District, research belongs to a qualitative research. The research instruments used were the researcher it self, writing tools, and cellphone cameras. The object of this research was Kuda Lumping Brandon in Kampung Lapai Village, Nanggalo District, results show that Kuda Lumping has a performance structure which cannot be removed or reversed from beginning to end. In the performance process, there must be several important people or instruments such as a handler, offerings, players, and other instruments such as musical instruments, properties, and a team which can help the handler in the process of Kuda Lumping show. Judging from the results of observations regarding the structure of the show, Kuda Lumping Brandon has a clear performance structure. It contains elements which are mutually related one to another. For instance, in term musical elements, if ini the lumping horse show there is no music, it will affect the dancer, this also related to the existence of a trance scene because each musical stroke will affect the movements of the dancer whose musical trance plays an important role in every lumping horse show without music, it will not have a beautiful aesthetic value. Keywords Structure, Elements, Performance, Kuda Lumping Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Vol. 10 Nomor 1 Th. 2021, Hal 254-270 ISSN Online 2302-3201 online Diterima 18/07, 2020; Revisi 26/08, 2021; Terbit Online 05/01, 2021 STRUKTUR PERTUNJUKAN KUDA LUMPING DI KELURAHAN KAMPUNG LAPAI KECAMATAN NANGGALO PADANG Rendi Alfajri1; Marzam2 1 Prodi Pendidikan Musik, Universitas Negeri Padang, Padang, Indonesia. 2 Prodi Pendidikan Sendratasik, Universitas Negeri Padang, Padang, Indonesia. * e-mail; rendialfajri26 marzam1962 Abstract This study aims to determine and describe the Performance Structure of Kuda Lumping in Kampung Lapai Village, Nanggalo District, Padang. This research belongs to a qualitative research. The research instruments used were the researcher it self, writing tools, and cellphone cameras. The object of this research was Kuda Lumping Brandon in Kampung Lapai Village, Nanggalo District, Padang. The results show that Kuda Lumping has a performance structure which cannot be removed or reversed from beginning to end. In the performance process, there must be several important people or instruments such as a handler, offerings, players, and other instruments such as musical instruments, properties, and a team which can help the handler in the process of Kuda Lumping show. Judging from the results of observations regarding the structure of the show, Kuda Lumping Brandon has a clear performance structure. It contains elements which are mutually related one to another. For instance, in term musical elements, if ini the lumping horse show there is no music, it will affect the dancer, this also related to the existence of a trance scene because each musical stroke will affect the movements of the dancer whose musical trance plays an important role in every lumping horse show without music, it will not have a beautiful aesthetic value. Keywords Structure, Elements, Performance, Kuda Lumping 255 Issn 2302-3201 A. Pendahuluan Seni merupakan salah satu aspek budaya yang perlu dipahami, setidaknya diketahui oleh setiap orang. Kehidupan tanpa memahami atau mengetahui tentang seni akan membuat wawasan seseorang menjadi sempit dan terbatas. Mujianto 201014 mengungkapkan bahwa seni tidak lepas dari keberadaan unsur-unsur yang membangun karya seni tersebut. Sebuah pertunjukan seni di dalamnya terdiri atas bagian-bagian yang membentuk dan saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitan bagian-bagian unsur dalam pertunjukan seni dapat menimbulkan kesan tertentu sehingga membentuk suatu struktur. Kuda lumping merupakan salah satu kesenian tradisional Jawa yang berkembang di Sumatera Barat tepatnya di Kelurahan Kampung Lapai, Kecamatan Nanggalo Padang. Kelurahan Lapai ini merupakan kelurahan yang terdiri dari sebagian masyarakat Jawa dan masyarakat Minang. Masyarakat Jawa yang berada di Kenagarian Lapai berasal dari Pulau Jawa. Dalam pertunjukannya kesenian kuda lumping tidak lepas dari struktur pertunjukan yang disusun secara runtut agar pertunjukannya bisa memberikan nilai estetik yang indah. Selain itu, kesenian kuda lumping juga memiliki hubungan antar elemennya. Dalam hal ini, musik iringan sangat berpengaruh terhadap kesenian kuda lumping karena setiap pukulan, ritme, atau melodi dalam musik iringan dipercepat maka gerakan para penari kuda lumping juga cepat mengikuti alunan musiknya. Unsur-unsur atau elemen yang terdapat dalam seni pertunjukan merupakan pola teoritis yang sekaligus juga merupakan sasaran kajian yang memiliki kompetensi sebagai bentuk kasus yang harus diungkap fungsinya Maryono, 201289. Ketika seni dan struktur dipadukan, dapat melibatkan fungsi bagi masyarakat pendukungnya. Penelitian tentang struktur pertunjukan telah dilakukan oleh peneliti lain di beberapa daerah di Indonesia. Pertama penelitian yang dilakukan oleh Desmayetti 2011, Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Trisakti 2013, dan Ketiga Penelitian yang dilakukan oleh Jovi Agni Priutami 2016. Berdasarkan penelitian tersebut ditemukan bahwa struktur serta elemen pertunjukan dalam setiap pertunjukan seni tradisional itu berbeda-beda. Dalam pertunjukan kuda lumping di Kelurahan Kampung Lapai, Kecamatan Nanggalo Padang juga terdapat struktur pertunjukan serta elemen pertunjukan yang berbeda. Namun, struktur dan elemen dalam pertunjukan kuda lumping ini saling berkaitan sehingga tidak bisa diubah atau dibolak-balik penggunaannya. Sesuai dengan permasalahan di atas, masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah struktur pertunjukan kuda lumping pada grup Brandon di keluruhan Kampung Lapai, Kecamatan Nanggalo Padang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, menjelaskan dan mendeskripsikan struktur pertunjukan kuda lumping. B. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif karena data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data deskriptif berupa video pertunjukan kuda lumping Brandon. Moleong 20156 menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Martens dalam Syahrul, Tressyalina, dan Farel, 201750 menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu situasi kegiatan yang menempatkan pengamat dalam kehidupan dunia. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini bertujuan Struktur Pertunjukan Kuda Lumping Di Kelurahan Kampung Lapai – Rendi Alfajri 256 Jurnal Sendratasik Vol. 10 No. 1. untuk mendeskripsikan struktur pertunjukan kuda lumping Brandon di Kelurahan Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo Padang. Data penelitian ini adalah struktur pertunjukan kuda lumping Brandon di Kelurahan Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo Padang. Sumber data dalam penelitian ini adalah pertunjukan kuda lumping Brandon di Kelurahan Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo Padang. Data tersebut diperoleh dengan cara melihat langsung pertunjukan kuda lumping dan mengambil rekaman berupa video dari handphone. Peneliti membahas struktur pertunjukan berupa pembuka, inti, dan penutup. Peneliti juga membahas tentang elemen dalam pertunjukan serta keterkaitan antar elemen dalam pertunjukan kuda lumping. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Sugiyono 2016222 menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Observasi dilaksanakan pada saat pertunjukan di kelurahan Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo Padang. Wawancara dilakukan pada ketua sanggar seni Brandon, sekretaris sanggar seni Brandon dan beberapa pemain alat musik pengiring kuda lumping. Melalui studio dokumentasi diperoleh foto-foto, video, dan dokumen yang berhubungan dengan kuda lumping. Teknik penganalisisan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, proses reduksi data. Sugiyono 2016247 menjelaskan bahwa mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok dan memfokuskan pada hal-hal yang penting di dalam penelitian untuk memberikan gambaran yang jelas. Pada tahap ini peneliti memfokuskan data pada struktur pertunjukan kuda lumping di Kelurahan Lapai, Kecamatan Nanggalo Padang. Kedua, penyajian data. Data yang sudah diperoleh akan disajikan ke dalam bentuk tabel yang disediakan. Ketiga, verifikasi kesimpulan, kesimpulan didapat setelah menganalisis seluruh data yang diperolah. Teknik pengabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi yang di maksud di sini yaitu triangulasi sumber, artinya proses pengujian kepercayaan dilakukan dengan langkah 1 membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, 2 membandingkan apa yang dikatakan informan di depan umum dengan di depan peneliti, 3 membandingkan apa yang dikatakan informan pada saat penelitian dan saat sepanjang waktu, 4 membandingkan perspektif dan keadaan orang dengan tanggapan orang lain, dan 5 membandingkan hasil wawancara dengan data dokumen. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kesalahan dalam pengumpulan data. C. Pembahasan Berdasarkan temuan penelitian, dari struktur pertunjukan kuda lumping Brandon terdiri dari tiga struktur yaitu, pembuka, inti, dan penutup. Sedangkan elemen pertunjukan terdiri dari pelaku, gerak, musik, kostum dan rias, properti, waktu dan tempat. Dilihat dari pembuka terdiri dari 17 langkah-langkah yang dilakukan pada bagian pembuka. Dilihat dari bagian inti ada 52 langkah-langkah yang dilakukan, dan pada bagian penutup ada 14 langkah-langkah yang harus dilakukan. Dilihat dari unsur elemennya, pada bagian pelaku terdiri dari pawang, penari, pemain musik, dan penonton. Pada bagian gerak terdiri dari dua bagian, gerak penari remaja, dan gerak penari laki-laki dewasa. Sedangkan, pada bagian alat musik terdiri lima alat musik yaitu gong, saron, kendang, kenong, demong, pada bagian 257 Issn 2302-3201 kostum dan rias ada yang dinamakan dengan udeng, selendang, baju kaos, rompi, centing, kain panjang, dan jarek. Untuk bagian properti terdiri dari kuda lumping, barong, topeng buta cakil, cambuk, dan sesajen. 1. Struktur Pertunjukan Kuda Lumping Brandon Berdasarkan analisis data, ditemukan tiga struktur pertunjukan berupa pembuka, inti, dan penutup. a Pembuka Pada bagian pembukaan, elemen yang diperlukan adalah pertama pelaku berupa penabuh atau pemain musik, penari, dan pawang. Properti berupa sesajen, cambuk, barongan, dan alat musik. Berikut langkah-langkah dalam pembukaan secara rinci. Sebelum pawang melakukan pembakaran kemenyan ada beberapa hal yang dilakukan seperti mempersiapkan sesajen dengan meletakkan di atas meja dan ada juga sesajen yang diletakkan di bawah meja seperti minyak duyung, kemenyan, kelapa muda dan perlengkapan lainnya diletakkan dalam satu wadah seperti baki. Kemudian membunyikan musik dari kaset sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada penonton yang telah hadir. Menurut Suripno wawancara, 25 Mei 2020 jika tahap ini tertinggal maka akan berpengaruh terhadap inti dalam pertunjukan kuda lumping seperti sepinya kehadirian penonton. Pertunjukan kuda lumping ini tidak bisa berlangsung tanpa adanya kehadiran penonton, karena penonton adalah salah satu unsur dalam pertunjukan kuda lumping. b Inti Sebelum tarian inti dimulai atau yang biasa disebut dengan tarian Jathilan, akan ada pembacaan doa yang dilakukan oleh seorang pawang. Pertama, pawang melihat perlengkapan sesajen yang telah disediakan untuk kelancaran dalam keberlangsungan pertunjukan kuda lumping ini. Diikuti oleh panitia untuk mempersiapkan bara api dan meletakannya dekat dengan sesajen. Kemudian, pawang mendekati bara api dengan membawakan minyak duyung yang telah diambil dalam sajian sesajen. Pada saat pawang membakar kemenyan semua properti didekatkan oleh pawang yang duduk di depan bara api serta asapan kemenyan. Disinilah pawang mengucapkan doa atau mantra sebelum pertunjukan dimulai. Setelah pembukaan selesai maka akan dimulai pertunjukan inti dalam kesenian kuda lumping. Tahap inti ini tidak bisa dilakukan tanpa melalui tahap pembukaan di atas. Karena semua yang dilakukan dalam tahap pembukaan akan berdampak pada tahap inti ini. Seperti pembacaan doa atau mantra dalam pembukaan akan berpengaruh terhadap kehadiran roh endang yang akan datang dalam pertunjukan kuda lumping ini. Kalau tidak ada mantra pemanggilan roh yang dilakukan oleh pawang pada tahap pembukaan maka aksi kerasukan pada sesi inti tidak akan berwujud. Beberapa saat kemudian penari pun datang dengan tata rias dan kostumnya masing-masing. Semua penari memakai kostum yang seragam. Setelah semua penari memakai properti panglima mulai mengkoordinasikan semua pasukan untuk mengambil posisi awal seperti arah hadap. Musik mulai dimainkan bertanda tarian inti ini akan segera dimulai. Pada saat tertentu tarian akan mencapai pada masa klimaks. Masa klimaks adalah masa penari mulai ada yang kesurupan dengan tanda awal penari berguling serta jungkir balik. Namun demikian belum seluruhnya kerasukan. Struktur Pertunjukan Kuda Lumping Di Kelurahan Kampung Lapai – Rendi Alfajri 258 Jurnal Sendratasik Vol. 10 No. 1. Penari yang kerasukan langsung didekati oleh tim atau panitia serta pawang dengan cara mengusap dan memukul bagian anggota badan tertentu seperti pundak dan bagian belakang kepala diusap. Hal itu dilakukan untuk menyempurnakan endang yang masuk ke raga penari juga pawang membisikkan mantra yang tujuannya agar endang yang datang tidak membuat kerusuhan dalam pertunjukan kuda lumping ini. Sementara itu ada beberapa penari yang belum kerasukan langsung berhenti melakukan tarian dengan duduk bersama disamping area pertunjukan. Dalam pertunjukan kuda lumping ini para penari yang kerasukkan bisa melakukan komunikasi terutama kepada pawang. Selain itu juga ada penari yang kerasukan melakukan komunikasi dengan sesama penari yang kerasukan itu bertanda bahwa roh endang yang masuk dalam raganya itu berteman atau kenal dengan roh endang yang masuk ke dalam raga penari lainnya. Apabila roh endang-endang tersebut tidak mengenal maka penari yang kerasukan tidak bisa melakukan komunikasi antara satu dengan lainnya. Setiap penari kuda lumping yang telah kerasukan bisa berulang-ulang mengalami kerasukan. Karena setiap endang yang diundang akan datang tidak sendirian, endang-endang tersebut akan membawa teman pengikut dan akan berganti-gantian masuk ke dalam raga si penari. Artinya masih ada kemungkinan penari yang telah mengalami kerasukan akan mengalami kerasukan kembali dengan roh endang yang masuk ke dalam raganya itu berbeda. Sehingga atraksi-atraksi yang diperlihatkan juga berbeda. Hal inilah yang menjadi salah satu momen yang tidak membosankan bagi para penonton. c Penutup Bagian penutup ini dilakukan untuk mengeluarkan roh endang dari tubuh penari dengan cara pawang akan membisikan ke penari atau bisa juga dengan pembacaan mantra atau mengunci diri para penari yang kerasukan. Kunci ini adalah penyembuhan total yang dilakukan oleh pawang untuk menyadarkan pemain agar roh endang tidak bisa masuk kembali. Penyembuhan juga berarti mengembalikan kesadaran dengan cara mengeluarkan roh endang yang masuk ke dalam raga penari. Apabila semua penari maupun penonton yang telah kerasukan telah disembuhkan dikunci oleh pawang maka pertunjukan kuda lumping bertanda telah usai. Penyembuhan dalam kuda lumping ini memiliki bersifat magis. Roh endang yang telah masuk ke dalam raga penari akan keluar dengan cara dibacakan mantra atau doa-doa oleh pawang dan ada juga dengan cara berbisik ke telinga penari dengan mengatakan “Silahkan pulang, adzan magrib akan segera dikumandangkan”. Namun, ada juga beberapa roh yang sedikit sukar disuruh keluar maka pawang akan mengeluarkan dengan paksa dengan cara menutup seluruh badan penari dengan kain panjang dan mengasapinya dengan kemenyan. Pada saat ditutupi kain panjang tubuh penari kelihatan bergetar itu bertanda endang telah keluar dari raga penari. Kemudian kain panjang dibuka dan penari kelihatan pusing. Untuk penyempurnaan penyembuhan pawang akan membisikan dan mengasapi wajah penari dengan kemenyan serta meniup ubun-ubunnya. Selain itu, pawang juga melakukan penekanan pada kedua jempol kaki. Berdasarkan pernyataan Suripno wawancara, 25 Mei 2020 selain dengan cara di atas penyembuhan juga ada yang dilakukan dengan cara menjepitkan tubuh penari ke mulut barongan. Cara penyembuhan ini sesuai dengan permintaan roh endang ysng telah masuk ke dalam tubuh pemain tersebut. Biasanya pemain yang dalam kondisi kerasukan 259 Issn 2302-3201 sering menggunakan barongan maka pada saat penyembuhan nantinya pasti meminta dijepitkan pada mulut barongan. 2. Elemen Pertunjukan Kuda Lumping Brandon 1 Pelaku a Penabuh Berdasarkan pengamatan peneliti tanggal 4 Agustus 2020, ternyata pemusik dalam kesenian kuda lumping ini mayoritas adalah laki-laki yang berumur sekitar 30 sampai 50 tahun. Pemusik ini memainkan alat musik dengan menguasai masing-masing alat musik yang akan dimainkan. Pada saat pertunjukan pemusik kuda lumping Brandon belum menggunakan kostum atau seragam. Berdasarkan pengamatan, pemusik masih menggunakan baju bebas atau baju kaos. b Penari Menurut pengamatan peneliti, penari dalam pertunjukan kuda lumping Brandon ada dua sesi. Penari pertama adalah pasukan para penari remaja sebagai tarian pembuka dan yang kedua adalah tarian pasukan berkuda yang diperankan oleh penari laki-laki dewasa. Pada tarian kedua inilah atraksi-atraksi akan ditampilkan seperti makan bara api, makan bunga mawar, membuka sabut kelapa dengan gigi, memakan padi, dan sebagainya. Suripno wawancara, 25 Mei 2020 mengungkapkan bahwa penari kuda lumping Brandon ini terdiri dari dua pasukan yang nantinya akan menunjukan perperangan antara pasukan berkuda. c Pawang Menurut Suripno wawancara, 25 Mei 2020 pawang merupakan salah satu unsur terpenting dalam pertunjukan kuda lumping karena pawang berperan sebagai pemimpin utama untuk keberlangsungan ritual-ritual yang ada dalam pertunjukan kesenian kuda lumping. Kalau tidak ada pawang maka tidaklah ada ritual dalam pertunjukan kesenian kuda lumping. Grup kuda lumping Brandon di Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo Padang ini memiliki satu pawang inti yang sudah berusia 75 tahun yang biasa dipanggil dengan Mbah Surip. Beliau inilah yang masih dijadikan patokan sebagai para Tuo tari yang masih ada dalam grup kuda lumping Brandon. d Penonton Penonton pertunjukan merupakan salah satu unsur dalam memeriahkan pertunjukan kuda lumping. Kalau tidak ada penonton dalam pertunjukan kesenian ini maka pertunjukan tidaklah memiliki arti, karena salah satu tujuan kesenian ini ditampilkan adalah sebagai sarana hiburan untuk penikmatnya khususnya bagi masyarakat Jawa yang ada di Keluruhan Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo Padang. Pertunjukan kuda lumping ini merupakan salah satu pertunjukan tradisional yang berfungsi untuk memberikan kesenangan hiburan estetis. 2 Gerak Dalam grup kesenian kuda lumping ini memiliki dua kelompok penari diantaranya penari remaja dan penari laki-laki dewasa. Penari remaja tampil pada tahap pembukaan sedangkan penari laki-laki dewasa tampil pada tahap inti penyajian kesenian kuda lumping yang akan melihatkan atraksi kesurupan. a Gerak Penari Remaja Struktur Pertunjukan Kuda Lumping Di Kelurahan Kampung Lapai – Rendi Alfajri 260 Jurnal Sendratasik Vol. 10 No. 1. 1 Ngibeng Gerak ini dilakukan oleh enam orang penari remaja dengan menggoyangkan properti dengan cara diputar-putarkan ke kiri dan ke kanan dalam hitungan 1x8 dalam satu arah dan dilakukan berulang sebanyak empat arah penjuru. Dari pertunjukan yang peneliti lihat 24 Agustus 2020, pada saat gerakan ngibeng berlangsung alat musik dimainkan hanya dua instrumen yaitu saron dan demong yang dimainkan secara bersama-sama atau serentak dengan menggunakan tempo moderato sedang agak cepat. Ketukan pada saat gerakan ngibeng ini yaitu 4/4 yang berarti bahwa setiap-setiap hitungan not bernilai seperempat dalam setiap birama tiap birama terdiri dari empat ketukan. Dalam gerakan ngibeng ini tidak ada perubahan dinamiknya, karena ngibeng hanya menggoyangkan properti dengan cara diputar-putarkan ke kiri dan ke kanan dalam hitungan 1x8 dalam satu arah dan dilakukan berulang sebanyak empat arah penjuru. Nama dinamik pada bagian ini adalah mezzo piano yang berarti agak lembut. Melodi yang dimainkan instrumen saron dan demongberbeda-beda. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut. 2 Ukelan Ukelan menggambarkan bentuk tangan yang mengepal yang bergerak ke depan kepala sebagai tanda rasa hormat kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga penghormatan kepada para penonton yang telah hadir menyaksikan pertunjukan kuda lumping ini. Dari pertunjukan yang peneliti lihat 24 Agustus 2020 pada bagian gerakan ukelan semua instrumen dimainkan oleh pengiring musik dengan cara serentak ada lima yaitu saron, demong, kenong, gong, dan kendang. Ketukan pada saat gerakan ukelan ini yaitu 4/4 yang berarti bahwa setiap-setiap hitungan not bernilai seperempat dalam setiap birama tiap birama terdiri dari empat ketukan.Instrumen ini dimainkan secara bersamaan dengan menggunakan tempo allegro yang berarti cepat. Dalam gerakan ukelan tidak terdapat perubahan dinamiknya. Dinamik yang dimainkan pada bagian ini disebut piano yang artinya lembut. Karena gerakan ukelan menggambarkan bentuk tangan yang mengepal yang bergerak ke depan kepala sebagai tanda rasa hormat kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga penghormatan kepada para penonton yang telah hadir menyaksikan pertunjukan kuda lumping. Melodi yang dimainkan instrumen saron, demong, kenong, gong, dan kendang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut. 261 Issn 2302-3201 3 Giringan Giringan berarti mengarahkan. Dalam gerak ini panglima menggiring pasukan berjalan untuk bergerak kearah yang ditunjukkan panglima. Kemana panglima menunjuk kearah itu pula pasukan bergerak. Gerak giringan berisi arti kalau panglima yang memimpin pasukan untuk berperang dengan arah tujuan pun ditentukan oleh panglimanya. Setiap perubahan arah gerak diberi aba-aba oleh panglima dengan mengeluarkan bunyi cambuk. Cambuk yang dipegang dilecutkan di atas permukaan tanah. Ketika panglima telah membunyikan cambuk pasukan langsung merubah arah gerak giringan yang telah ditunjukkan oleh panglima. Dari pertunjukan yang peneliti lihat 24 Agustus 2020 pada bagian gerak giringan, instrumen yang dimainkan oleh pengiring musik ada lima yaitu saron, demong, kenong, gong, dan kendang. Instrumen ini dimainkan secara bersamaan dengan menggunakan tempo allegro yang berarti cepat. Ketukan pada saat gerakan giringan ini yaitu 4/4 yang berarti bahwa setiap-setiap hitungan not bernilai seperempat dalam setiap birama tiap birama terdiri dari empat ketukan. Dalam gerakan giringan terdapat perubahan dinamiknya. Dari Dinamik yang dimainkan secara lembut piano berubah menjadi dinamik crescendo karena akan masuknya gerakan pasukan berkuda. Yang artinya semakin lama semakin kuat. Melodi yang dimainkan instrumen saron, demong, kenong, gong, dan kendang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut. Struktur Pertunjukan Kuda Lumping Di Kelurahan Kampung Lapai – Rendi Alfajri 262 Jurnal Sendratasik Vol. 10 No. 1. b Gerak Penari Laki-laki Dewasa 1 Gerak Awal atau Pembuka Gerak Pasukan Berkuda Gerak ini merupakan gerak perawalan saat akan masuk gerak pertama dalam pertunjukan kuda lumping. Untuk memulai gerak ini pun menunggu aba-aba dari panglima yang memegang cambuk yang berperan sebagai pemimpin pasukan. Panglima adalah seorang yang berperan sebagai pemimpin dalam pasukan berkuda. Saat panglima membunyikan cambuk alunan musik pun mulai berubah terutama gendang yang bunyinya meningkat dengan tempo cepat, disaat itulah gerak ini mulai dilakukan oleh semua penari yang disebut pasukan berkuda. 2 Gerak Inti a Ukelan Gerak ini merupakan gerak inti dalam kesenian ini. Ukelan itu menggambarkan bentuk tangan yang mengepal yang bergerak ke depan kepala sebagai tanda rasa hormat kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga penghormatan kepada para penonton yang telah hadir menyaksikan pertunjukan kuda lumping ini. Dari pertunjukan yang peneliti lihat 24 Agustus 2020 pada bagian gerakan ukelan penari dewasa, instrumen yang dimainkan oleh ada lima yaitu saron, demong, kenong, gong, dan kendang. Ketukan pada saat gerakan ukelan ini yaitu 4/4 yang berarti bahwa setiap-setiap hitungan not bernilai seperempat dalam setiap birama tiap birama terdiri dari empat ketukan. Instrumen ini dimainkan secara bersamaan dengan menggunakan tempo vivace yang berarti lebih cepat. Setelah gerakan ukelan berlangsung masuklah gerakan jinjitan, Dalam gerakan ukelan perpindahan ke gerakan jinjitan initerdapat perubahan dinamik, Dari dinamik mezzo piano ke dinamik forte yang berarti kuat. Karena gerakan ukelan 263 Issn 2302-3201 penari laki-laki dewasa ini gerakan inti. Melodi yang dimainkan instrumen saron, demong, kenong, gong, dan kendang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut. b Jinjitan Jinjitan merupakan gerak lanjutan dari gerak ukelan yang berarti bahwa masing-masing pasukan berkuda saling membangun komunikasi dengan anggota pasukan sebelum berperang. Dari pertunjukan yang peneliti lihat 24 Agustus 2020, pada saat pertunjukan berlangsung instrumen saron dan demong dimainkan secara bersama-sama atau serentak dengan menggunakan tempo moderato sedang agak cepat. Ketukan pada saat gerakan jinjitan ini yaitu 4/4 yang berarti bahwa setiap-setiap hitungan not bernilai seperempat dalam setiap birama tiap birama terdiri dari empat ketukan. Dalam gerakan giringan ini tidak ada perubahan dinamiknya, nama dinamik pada bagian ini adalah mezzopiano yang berarti agak lembut. Melodi yang dimainkan instrumen saron dan demong berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut. Struktur Pertunjukan Kuda Lumping Di Kelurahan Kampung Lapai – Rendi Alfajri 264 Jurnal Sendratasik Vol. 10 No. 1. c Sirikan Sirikan merupakan gerak yang dilakukan setelah gerak jinjitan. Setelah semua pasukan telah dikondisikan kemudian panglima memberi instruksi apakah semua pasukan telah siap untuk berperang. Dengan melakukan gerak sirikan yang bermakna pengujian kekompakan masing-masing pasukan berkuda. Dari pertunjukan yang peneliti lihat 24 Agustus 2020, pada saat pertunjukan berlangsung gerakan sirikan kembali dimainkan dua instrumen yaitu saron dan demong dimainkan secara bersama-sama atau serentak dengan menggunakan tempo moderato sedang agak cepat. Ketukan pada saat gerakan sirikan ini yaitu 4/4 yang berarti bahwa setiap-setiap hitungan not bernilai seperempat dalam setiap birama tiap birama terdiri dari empat ketukan. Dalam gerakan sirikan ini tidak ada perubahan dinamiknya, nama dinamik pada bagian ini adalah mezzo piano yang berarti agak lembut. Melodi yang dimainkan instrumen saron dan demong berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut. d Kiprahan Kiprahan merupakan gerak yang dilakukan tanpa pengulangan. Kiprahan berarti melangkah, dengan melakukan langkah loncat ke kiri dan ke kanan secara bergantian. Gerak ini berisi arti bahwa pasukan berkuda semuanya sudah siap dan kompak antara masing-masing kelompok. Dan saat inilah gerak kiprahan yang menggambarkan masing-masing kelompok saling menunjukkan kelincahannya dengan posisi saling membelakangi. Dari pertunjukan yang peneliti lihat 24 Agustus 2020 pada bagian gerakan kiprahan, instrumen yang dimainkan ada lima yaitu saron, demong, kenong, gong, dan kendang. Instrumen ini dimainkan secara bersamaan dengan menggunakan tempo allegro yang berarti cepat. Ketukan pada saat gerakan kiprahan ini yaitu 4/4 yang berarti bahwa setiap-setiap hitungan not bernilai seperempat dalam setiap birama tiap birama terdiri dari empat ketukan. Dalam gerakan kiprahan tidak terdapat perubahan dinamiknya. Dinamik yang dimainkan pada bagian ini disebut mezzo piano yang artinya agak lembut. Melodi yang dimainkan instrumen saron, demong, kenong, gong, dan kendang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut. 265 Issn 2302-3201 e Giringan Giringan berarti mengarahkan. Dalam gerak ini panglima menggiring pasukan berjalan untuk bergerak ke arah yang ditunjukkan panglima. Kemana panglima menunjuk ke arah itu pula pasukan bergerak. Gerak giringan berisi arti kalau panglima yang memimpin pasukan untuk berperang dengan arah tujuan pun ditentukan oleh panglimanya. Dari pertunjukan yang peneliti lihat 24 Agustus 2020 pada bagian gerak giringan laki-laki dewasa,instrumen yang dimainkan ada lima yaitu saron, demong, kenong, gong, dan kendang. Ketukan pada saat gerakan giringan laki-laki dewasa ini yaitu 4/4 yang berarti bahwa setiap-setiap hitungan not bernilai seperempat dalam setiap birama tiap birama terdiri dari empat ketukan. Instrumen ini dimainkan secara bersamaan oleh pemain musik dengan menggunakan tempo allegro yang berarti cepat. Dalam gerakan giringan laki-laki dewasa terdapat perubahan dinamiknya. Dinamik yang dimainkan pada bagian ini disebut mezzo piano yang artinya agak lembut. Melodi yang dimainkan instrumen saron, demong, kenong, gong, dan kendang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut. Struktur Pertunjukan Kuda Lumping Di Kelurahan Kampung Lapai – Rendi Alfajri 266 Jurnal Sendratasik Vol. 10 No. 1. f Kiteran Awal Kiteran awal ini merupakan gerak lanjutan dari gerak kiprahan, hanya saja pada saat gerak kiteran awal ini terlihat perasaan was-was karena akan terjadi perlawanan dua pasukan berkuda. Dengan arah jalannya berputar. Pada saat kiteran awal ini langkah jalan pasukan masih kelihatan pelan. Dari pertunjukan yang peneliti lihat 24 Agustus 2020, pada saat pertunjukan berlangsung pada gerakan kiteran awal penari laki-laki dewasa instrumen saron dan demong dimainkan secara bersama-sama atau serentak dengan menggunakan tempo moderato sedang agak cepat. Ketukan pada saat gerakan kiteran awal penari laki-laki dewasa ini yaitu 4/4 yang berarti bahwa setiap-setiap hitungan not bernilai seperempat dalam setiap birama tiap birama terdiri dari empat ketukan. Dalam gerakan kiteran penari laki-laki dewasa ini tidak ada perubahan dinamiknya, nama dinamik pada bagian ini adalah mezzo piano yang berarti agak lembut. Melodi yang dimainkan instrumen saron dan demong berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut. g Perang Perang ini menggambarkan kedua pasukan berkuda berjuang mempertahankan nyawa untuk memperjuangkan kesejahteraannya. Ketua pasukan menggunakan pedang sedangkan pasukan lainnya ikut membantu pasukannya masing-masing untuk melakukan perlawanan. Dari pertunjukan yang peneliti lihat 24 Agustus 2020 pada bagian gerakan perang, instrumen yang dimainkan ada lima yaitu saron, demong, kenong, gong, dan kendang. Instrumen ini dimainkan secara bersamaan dengan menggunakan tempo vivace yang berarti lebih cepat. Ketukan pada saat gerakan perang ini yaitu 4/4 yang berarti bahwa setiap-setiap hitungan not bernilai seperempat dalam 267 Issn 2302-3201 setiap birama tiap birama terdiri dari empat ketukan. Dalam gerakan perang ini terdapat perubahan dinamik, dari gerakan sebelum perang dinamik yang dimainkan oleh musik pengiring yaitu mezzo piano,Pada bagian perang ini dinamik yang dimainkan yaitu forte yang berarti kuat. Karena para pemain musik pengiring memberikan semangat untuk para pasukan berkuda yang sedang berperang. Melodi yang dimainkan instrumen saron, demong, kenong, gong, dan kendang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut. 3 Iringan Musik Menurut Jazuli 200813 keberadaan musik di dalam tari mempunyai tiga aspek dasar yang erat kaitannya dengan tubuh dan kepribadian manusia yaitu melodi, ritme, dan dramatik. Oleh karena itu, pertunjukan kuda lumping ini tidak bisa dipisahkan dari musik. Dalam pertunjukan kuda lumping Brandon terdapat lima orang pemain musik. Musik yang dimainkan dalam pertunjukan kuda lumping Brandon adalah ensambel perkusi yang terdiri dari alat musik, kendang, saron, demong, gong, kenong. Pola iringan yang dimainkan sangat sederhana dan terkesan monoton dan menyesuaikan dengan alat musik yang digunakan. Dari hasil pertunjukan yang peneliti lihat 24 Agustus 2020 setiap gerakan yang ada di kuda lumping Brandon memiliki pola sendiri-sendiri. Instrument yang digunakan pun juga berbeda tergantung dengan gerakan yang ditampilkan. Untuk lebih jelasnya peneliti sudah menjabarkan setiap notasi yang dimainkan pada keterangan gerak di atas. 4 Kostum dan Rias Berdasarkan pengamatan peneliti tanggal 25 Mei 2020 ternyata dalam pertunjukan kuda lumping ini masih memiliki tata busana dan tata rias yang sama. Tidak begitu banyak perubahan, busana yang digunakan sebagai berikut, 1 udeng, udeng adalah kain yang diikatkan pada kepala, 2 selendang, selendang ini diikatkan dipinggang dan dijuntaikan disamping kedua kaki, 3 baju kaos, 4 rompi, 5 Struktur Pertunjukan Kuda Lumping Di Kelurahan Kampung Lapai – Rendi Alfajri 268 Jurnal Sendratasik Vol. 10 No. 1. centing, centing adalah kain yang dililitkan dipinggang untuk mengikat selendang dan kain panjang, 6 remong, remong adalah kalung yang dikaitkan pada leher, 7 jarek atau kain panjang dan lainnya. 5 Properti Pertunjukan kuda lumping memiliki properti tersendiri. Dari hasil penelitian 24 Agustus 2020 properti yang digunakan dalam pertunjukan kuda lumping Brandon terdiri dari, kuda-kudaan jaran yang terbuat dari jalinan atau kepangan bambu yang sering disebut dengan kuda lumping, topeng buta cakil, barong, cambuk, dan sesajen. Setiap properti yang dipakai dalam pertunjukan kuda lumping mempunyai fungsinya masing-masing. 6 Waktu dan Tempat Kesenian kuda lumping di Kelurahan Kampung Lapai biasanya dilakukan sekitar pukul Wib dan sering kali diadakan setelah waktu zuhur. Menurut Yanti wawancara tanggal 21 Maret 2020 hal itu bertujuan agar matahari tidak begitu panas. Namun, saat momen tertentu kesenian kuda lumping ditampilkan pada malam hari. Semua itu tergantung dari kesepakatan semua anggota pemain kesenian kuda lumping terutama memperhitungkan kesediaan waktu pawang. 3. Pembahasan Kesenian kuda lumping Brandon ini telah ada sejak tahun 1940-an pada saat penjajahan Belanda. Dari dulu sampai saat sekarang ini kesenian kuda lumping tetap memiliki Struktur Penyajian yang tidak bisa diubah apalagi ditinggalkan saat mengadakan penyajian kesenian kuda lumping ini. Kesenian kuda lumping Brandon ini telah mengalami perubahan kepengurusan sebanyak empat kali. Berdasarkan teori Van Peursen dalam Daryusti yang mengatakan bahwa “Struktur adalah unsur-unsur atau komponen-komponen yang saling berhubungan secara teratur. Dengan demikian struktur adalah susunan dari unit-unit yang mempunyai tata hubungan yang menjadi satu kesatuan”. Dalam pertunjukan kesenian ini memiliki unsur-unsur dan perangkat yang memiliki fungsi tersendiri dan masing-masing unsur ini memiliki hubungan atau keterkaitan antara unsur yang satu ke unsur yang lainnya, diantaranya adalah waktu dan tempat, pemusik, penari, gerak, pola lantai, tata busana dan tata rias, properti, pawang, sesajen, mantra, alat musik, dan penonton. Setiap elemen dalam kuda lumping ini memiliki hubungan yang sangat erat dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Untuk lebih jelasnya hubungan atau keterkaitan setiap elemen akan dijelaskan pada bagian berikut. 1 Pelaku dengan Gerak Pelaku yang dimaksud disini adalah penari. Jika penari tidak ada maka gerakan tarian dalam pertunjukan tidak bisa ditampilkan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Jazuli, 2011202 bahwa pelaku merupakan objek terpenting dan yang utama dalam sebuah pertunjukan. Selain itu, pelaku berupa pawang juga dibutuhkan, jika tidak ada pawang maka acara tidak bisa dilanjutkan karena yang 269 Issn 2302-3201 bisa memulai pembakaran kemenyan atau mantra pemanggil roh hanya pawang saja. 2 Gerak dengan Iringan Musik Gerak dengan iringan memiliki kaitan yang erat. Sesuai dengan penelitian yang saya lakukan tampak bahwa setiap gerakan yang ekstrim maka musiknya juga akan menjadi cepat. Menurut Indrayuda, 201317 gerak dalam suatu pertunjukan merupakan gerak terencana dan tersusun dengan struktur gerak yang jelas. Oleh sebab itu, gerak dengan iringan tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. jika dalam pertunjukan kuda lumping tidak adanya musik maka akan mempengaruhi penari. Hal ini juga berhubungan dengan adanya adegan kesurupan, karena setiap pukulan musik itu akan mempengaruhi gerakan penari yang kesurupan. Musik sangat berperan penting dalam setiap pertunjukan kuda lumping, tanpa adanya musik maka pertunjukan tersebut tidak akan memiliki nilai estetika yang indah. 3 Pawang dengan Sesajen Pawang merupakan salah satu unsur terpenting dalam pertunjukan kuda lumping karena pawang berperan sebagai pemimpin utama untuk keberlangsungan ritual-ritual yang ada dalam pertunjukan. Cara pawang melakukan ritual tersebut adalah dengan membakar kemenyan di atas bara api serta membawa sesajen ke lapangan untuk diasapi dengan kemenyan. Jadi, jika salah satu unsur di atas tidak ada maka salah satunya juga tidak akan bisa berfungsi. 4 Penari dengan Properti Penari dalam pertunjukan kuda lumping memiliki karakternya masing-masing. Penari menari dengan menggunakan properti yang sudah disediakan. jika properti tidak ada maka penari tidak akan bisa menari sesuai karakter yang digambarkan dalam properti. Jadi, unsur penari dengan properti tidak bisa dipisahkan. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa setiap elemen dalam pertunjukan kuda lumping memiliki fungsinya masing-masing dan saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. D. Simpulan dan Saran Dari hasil penelitian tentang Struktur Pertunjukan Kuda Lumping peneliti dapat menyimpulkan bahwa Kuda Lumping yang ada di Kelurahan Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo Padang memilik struktur pertunjukan yang jelas yaitu struktur dengan elemen-elemen yang saling memiliki hubungan antara satu dengan yang lain. Misalnya dari segi unsur musik, jika dalam pertunjukan kuda lumping tidak adanya musik maka akan mempengaruhi penari. Hal ini juga berhubungan dengan adanya adegan kesurupan, karena setiap pukulan musik itu akan mempengaruhi gerakan penari yang kesurupan. Musik sangat berperan penting dalam setiap pertunjukan kuda lumping, tanpa adanya musik maka pertunjukan tersebut tidak akan memiliki nilai estetika yang indah. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada berbagai pihak untuk terus memilihara tari tradisi, dan mampu mempertahankannya sebagai suatu warisan budaya. Disamping Struktur Pertunjukan Kuda Lumping Di Kelurahan Kampung Lapai – Rendi Alfajri 270 Jurnal Sendratasik Vol. 10 No. 1. itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk melihat Struktur Pertunjukan Kuda Lumping Brandon. Daftar Rujukan Indrayuda. 2013. Tari Sebagai Budaya dan Pengetahuan. Padang UNP Press. Jazuli, M. 2008. Pendidikan Seni Budaya Suplemen Pembelajaran Seni Tari. Semarang Unnes Press. Maryono. 2011. Penelitian Kualitatif Seni ISI Press Solo. Moleong, Lexy J. 2015. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung Remaja Rosdakarya. Mujianto, dkk. 2010. Pengantar Ilmu Budaya. Yogyakarta. Pelangi Publishing. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R &D. Bandung Alfabeta. Syahrul, R., Tressyalina, dan Farel. 2017. Metodologi Penelitian Pembelajaran Bahasa Indonesia”. Buku Ajar. Padang Sukabina. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Muhammad JazuliBuku ”Seni Tari Suplemen Pembelajaran Seni Budaya” edisi 2 ini merupakan pengembangan dari buku yang pernah ditulis dan diterbitkan pada tahun 2008. Alasan pengembangan penulisan buku ini karena tuntutan situasi dan masih sangat dibutuhkan, terbukti banyak permintaan dan saran dari para pemerhati pendidikan seni-budaya, khususnya para guru di sekolah SD, SMP dan SMA, serta para mahasiswa. Penerbitan buku Seni Tari ini dapat menjadi materi pengayaan dalam usaha pengembangan wawasan pengetahuan tentang seni tari dalam mata pelajaran seni budaya. Materi bahasan diarahkan pada apresiasi yang disajikan secara praktis agar mudah dipahami. Oleh karena itu, buku ini layak digunakan untuk para siswa, dan guru seni budaya di SD, SMP dan SMA, serta para mahasiswa. Penulisan buku ini didasarkan pada berbagai sumber acuan yang dianggap mendukung tujuan, perkembangan zaman dan tuntutan situasi. Dengan demikian tidak diragukan bila kehadiran buku ini semakin bermanfaat untuk sumber pengembangan informasi maupun pengkayaan pustaka bidang seni budaya yang sampai kini masih terasa miskin dan kering dalam percaturan ilmu pengetahuan maupun dunia pendidikan. Harapan penulis semoga buku ini berguna bagi para pemerhati dan pecinta seni budaya, terutama para pendidik. Namun demikian mohon maaf apabila ada kekurangan, kelemahan, dan kealpaan dalam penulisannya, dan tentu saja tegur sapa dari para pengguna sangat dinantikan demi kesempurnaan buku Kualitatif Seni PertunjukanMaryonoMaryono. 2011. Penelitian Kualitatif Seni ISI Press Penelitian Kualitatif. Bandung Remaja RosdakaryaLexy J MoleongMoleong, Lexy J. 2015. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung Remaja Penelitian KuantitatifSugiyonoSugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R &D. Bandung Penelitian Pembelajaran Bahasa IndonesiaR SyahrulDan TressyalinaFarelSyahrul, R., Tressyalina, dan Farel. 2017. Metodologi Penelitian Pembelajaran Bahasa Indonesia". Buku Ajar. Padang Sukabina. Nama Bayi Berdasar Huruf Depan A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z Nama yang Anda cari yaitu Endang memiliki banyak arti dari berbagai asal bahasa, Kami menghimpun dan menyimpan beberapa arti nama dari Endang, diantaranya adalah berasal dari bahasa jawa, sunda, dan indonesia yang masing-masing bahasa memiliki arti yang berbeda, nama Endang juga cocok untuk dijadikan nama untuk bayi Anda yang berjenis kelamin perempuan maupun nama untuk bayi Anda memang gampang-gampang susah dan mohon untuk tidak asal asalan, sebab Nama akan menjadi identitas seumur hidup untuk anak Anda. Jika Anda sudah memiliki ide untuk nama bayi Anda, tidak salahnya mencoba untuk melakukan pengecekan dan mencari tahu lebih detail untuk arti dari nama tersebut. Seperti halnya dengan nama Endang, mungkin juga nama tersebut memiliki arti lain dari asal bahasa yang berbeda pula. Baca Juga Cara mendapatkan endang tampa puasa - YouTube Mantra pemanggil endang kuda lumping – Tama Chrush Wacana Ilmu Leluhur Mantra Memanggil Endang Kuda Lumping Mantra untuk memangil endang atau untuk melakukan pengambilan Edang Arjuna dan lain lain…..dijam - YouTube ENDANG KUNCAHYOWATI, Bentuk Penyajian Kuda Lumping di Desa Donorojo Kecamatan Secang Kabupaten Magelang. - ppt download Doa mendem atau memanggil endng kuda lumping.. - YouTube ENDANG KUNCAHYOWATI, Bentuk Penyajian Kuda Lumping di Desa Donorojo Kecamatan Secang Kabupaten Magelang. - ppt download Nama Indang Endang Jaranan - JATHILAN Video Cara Mendapatkan Indang Ll Mantra Mendem Ebeg Kuda Lumping Not known Facts About video music dowload Music Radio Streaming INILAH PROSES MEMASUKAN JIN ENDANG KUDA KEPANG KETUBUH MANUSIA - YouTube 7 Asal Usul dan Mistisnya Kesenian Kuda Lumping - cara memanggil indang ebeg ala kuda lumping sidoagung - YouTube Mantra Mabuk Jaranan Dengan Cepat dan Mudah - BRAJANG BLOG Lunang Rojer Rahasia cara menyembuhkan orang kesurupan/mabuk dalam pertunjukan kuda kepang… Proses pengambilan endang.. Maz barry - YouTube Doa Manggil Endang Examine This Report on download mp3 Pawn Mp3 Streaming mencari endang jarkep cagur - YouTube Cara Membuang Endang Kuda Lumping - Pikiran Batinku Ini Bahaya yang Mengintai Penari Kuda Lumping Saat Kesurupan - MerahPutih 4 indang wajib dalam janturan ebeg by Zahra Purnomo 4 Cara Ndadi Kesurupan Jaranan Dengan Cepat - JATHILAN Proses penyembuhan Ebeg Kuda kepang Khodam Indang // Penjantur Pendatang by Ginanjar Channel Ini Bahaya yang Mengintai Penari Kuda Lumping Saat Kesurupan - MerahPutih MITOLOGI DALAM KESENIAN JARAN KEPANG TURANGGA MUDHA BUDAYA DI DESA KEMANUKAN KECAMATAN BAGELEN KABUPATEN PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH SKRIPSI - PDF Free Download Ini Hukum Kesenian Kuda Lumping Tebuireng Online Cara Mendapatkan Indang Ll Mantra Mendem Ebeg Kuda Lumping What Does download mp3 Mean? Music Radio Streaming 7 Asal Usul dan Mistisnya Kesenian Kuda Lumping - Pemain Jaranan Tak Boleh Sembarangan agar Aman saat Kesurupan Cara kami memasukan endang kuda kepang by Maone Cara Mendapatkan Indang Ll Mantra Mendem Ebeg Kuda Lumping What Does download mp3 Mean? Music Radio Streaming kudakepangCara kami memasukan endang kuda kepang - YouTube Kuda Lumping; Lawakan dan Magis my life is my argument INOVASI KUDA LUMPING DI DESA TEGALREJO KABUPATEN TEMANGGUNG Cara Ndadi Jaranan Sesuai Keingin Sendiri - JATHILAN Cara kami memasukan endang kuda kepang by Maone Isi Artikel 445273938817 PDF Mantra pemanggil endang kuda lumping – Tama Chrush MAKNA TRADISI KUDA LUMPING KRIDO BUDOYO PADA MASYARAKAT JAWA DI DESA ARGOSARI KECAMATAN SINGKUT V SKRIPSI Oleh PROGRAM STUDI AQI ANTHROPOS Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya Mantera Untuk Mendem ndadi Jaranan Kuda Lumping Joyodrono Rahasia Dibalik pementasan Kuda kepang Ndadi, Kesurupan… .Writing from Magelang and Everywhere. Penyebab Pemain Kuda Lumping Bisa Kesurupan - LENSAPENA PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KESENIAN KUDA LUMPING Studi Deskriptif Di Kelurahan Binjai Serbangan, Kecamatan Air Joman, Kabupat BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN KUDA KEPANG SATRIYA BUDAYA DESA KARANGGONDANG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN Endang Samber Nyowo Yang Bisa Membuat Mati Pemain Jaranan - JATHILAN Kuda lumping - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Hubungan Pawang Patron – Anak Klien dalam Kesenian Kuda Lumping Di Desa Batang Pane III, Kec. Padang Bolak, Kab. Padang Lawas Utara NILAI MISTIS PADA BENTUK PERTUNJUKAN KUDA LUMPING SATRIO WIBOWO DI DESA SANGGRAHAN KABUPATEN TEMANGGUNG DAMPAK KESENIAN KUDA LUMPING TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN Cara kami memasukan endang kuda kepang by Maone PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KESENIAN KUDA LUMPING Studi Deskriptif Di Kelurahan Binjai Serbangan, Kecamatan Air Joman, Kabupat Cara Mendapatkan Indang Ll Mantra Mendem Ebeg Kuda Lumping What Does download mp3 Mean? Music Radio Streaming Makalah Jathilan Jaran Kepang PDF PDF Transformasi Multipel dalam Pengembangan Seni Kuda Kepang Mengisi Kekuatan Indang Pada Gamelan - JATHILAN TARI KULU-KULU DALAM KESENIAN JAE' GRUP TURONGGO BUDOYO PENTING…!!! 5 INDANG YANG WAJIB DIMILIKI PEMAIN KUDA KEPANG - YouTube Top PDF Musik Iringan Kuda Lumping Bekso Turonggo Mudo Di Kabupaten Magelang - Cara Membuang Endang Kuda Lumping - Pikiran Batinku Sihir Magi Ebeg - Semua Halaman - National Geographic ENDANG KUNCAHYOWATI, Bentuk Penyajian Kuda Lumping di Desa Donorojo Kecamatan Secang Kabupaten Magelang. - ppt download Tugas tik powerpoint lindaaaaa Modul Sosiologi Sastra PDF Doa mendem atau memanggil endng kuda lumping.. by kami adalah seni Mengakrabi Roh Halus dengan Kuda Lumping Kuda lumping - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Ini yang dirasakan pemain kuda lumping saat kesurupan Mengisi Indang Jaranan Pada Kendang Gendang - JATHILAN MAGIS PADA KESENIAN KUDA LUMPING DALAM PERSPEKTIF AKIDAH ISLAM Studi di Desa Sidodadi Kecamatan Way Lima Pesawaran - Raden Intan Repository Proses penyembuhan Ebeg Kuda kepang Khodam Indang // Penjantur Pendatang by Ginanjar Channel BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KUDA LUMPING TURONGGO TRI BUDOYO DI DESA KALIGONO KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO - PDF Free Download Filosofi Kerasukan Tari Kuda Lumping Halaman 1 - Ndadi, Kesurupan… .Writing from Magelang and Everywhere. Ebeg - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Ritual Kuda Lumping Mandi dan Pengingat Bersih Diri di Tengah Pandemi Halaman all - BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Di Indonesia, terdapat banyak keragaman kesenian tradisional di antaranya, Bambu gila d ANALISIS SEMIOTIKA DALAM KESENIAN KUDA LUMPING BIMA SAKTI Reni Juliani, Rahma Hidayati, Winda Trisniawati Program Studi Ilmu Kom SKRIPSI DAMPAK KESENIAN KUDA LUMPING TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN DOC Tarian Incling Jawa Tengah Alfian Dwi Purnama - Kelas 5 - Ilmu Pengetahuan Sosial - Endang by Yeti Herawati - issuu MAKNA TRADISI KUDA LUMPING KRIDO BUDOYO PADA MASYARAKAT JAWA DI DESA ARGOSARI KECAMATAN SINGKUT V SKRIPSI Oleh PROGRAM STUDI AQI KAJIAN INTERAKSI SIMBOLIK PERTUNJUKAN KESENIAN JARAN KEPANG SETYO LANGEN BUDI UTOMO DUSUN SURUHAN DESA KEJI KECAMATAN UNGARAN BA Cara kami memasukan endang kuda kepang by Maone BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN KUDA KEPANG SATRIYA BUDAYA DESA KARANGGONDANG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN PENGARUH RITUAL MEMANDIKAN JARAN KEPANG DAN BARONGAN DALAM KESENIAN JATHILAN TERHADAP MASYARAKAT DI PEMANDIAN CLERENG DESA SENDA REVITALISASI KESENIAN EBEG DI DESA KAMULYAN KECAMATAN BANTARSARI KABUPATEN CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH SKRIPSI PROGRAM STUDI PE 7 Asal Usul dan Mistisnya Kesenian Kuda Lumping - Mantra Mabuk Jaranan Dengan Cepat dan Mudah - BRAJANG BLOG PENYAJIAN MUSIK DALAM PERTUNJUKAN JARAN KEPANG PENYAJIAN MUSIK DALAM PERTUNJUKAN JARAN KEPANG OLEH - [PDF Document] METRO SIANTAR by metro siantar - issuu MAKNA TRADISI KUDA LUMPING KRIDO BUDOYO PADA MASYARAKAT JAWA DI DESA ARGOSARI KECAMATAN SINGKUT V SKRIPSI Oleh PROGRAM STUDI AQI DAMPAK KESENIAN KUDA LUMPING TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN Assalamu Alaikum WR WB PDF Kesal Dikejar dan Ditampar, Remaja Bunuh Pemain Kuda Lumping saat Pentas - Suara Jatim Ebeg - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Mengisi Kekuatan Indang Pada Gamelan - JATHILAN KAJIAN INTERAKSI SIMBOLIK PERTUNJUKAN KESENIAN JARAN KEPANG SETYO LANGEN BUDI UTOMO DUSUN SURUHAN DESA KEJI KECAMATAN UNGARAN BA MAGIS PADA KESENIAN KUDA LUMPING DALAM PERSPEKTIF AKIDAH ISLAM Studi di Desa Sidodadi Kecamatan Way Lima Pesawaran Pembimbing

daftar nama nama endang kuda lumping