Dokterspesialis ini memperdalam ilmu ortopedi, yakni cabang ilmu kedokteran yang berfokus dalam menangani masalah dan penyakit pada sistem muskuloskeletal, yakni sistem pergerakan tubuh yang meliputi tulang, sendi, otot, saraf, ligamen, tendon, dan tulang belakang. Operasitulang belakang Operasi tulang belakang adalah tindakan operasi tulang belakang yang bertujuan untuk mengatasi gangguan di tulang belakang, diskus, otot, tendon dan ligamen. Hand and microsurgery Dokter spesialis ortopedi tidak hanya menangani patah tulang saja, tetapi seluruh anggota gerak tubuh, khususnya tulang dan persendian. BedahOrtopedi, atau Bedah Tulang, adalah disiplin ilmu yang melibatkan axial dan appendicular. Axial berarti axis, garis imajiner yang melewati bagian pusat tubuh manusia. Axis dapat dinterpretasikan sebagai spine atau tulang belakang. Sedangkan istilah appendicular berhubungan dengan limbs, atau tulang yang menyangga anggota gerak. Terbaru Poli Ortopedi Hadir Di RSUD Dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Telah Dibuka Sejak 1 Juli 2022 Candra Bucek Selasa, 2 Agustus 2022 - 15:38 Kamis, 4 Agustus 2022 - 20:54 Dokterspesialis ortopedi atau tulang belakang dr.Luthfi Gatam, Sp.OT (K) Spine menyebut jumlah dokter yang terkait bidangnya di Indonesia masih jauh dari ideal. Pasalnya dari 273 juta penduduk, hanya tersedia kurang dari 100 ribu dokter ortopedi. ADVERTISEMENT. tidak ada yang tidak mungkin bagi allah. Media Gathering Eka Hospital oleh Dr. dr. Luthfi Gatam, K. Selasa 28/6/2022. Foto Ainun Nabila/kumparanDokter spesialis ortopedi atau tulang belakang Gatam, K Spine menyebut jumlah dokter yang terkait bidangnya di Indonesia masih jauh dari ideal. Pasalnya dari 273 juta penduduk, hanya tersedia kurang dari 100 ribu dokter dari Gatam Institute ini juga menjelaskan bila dilihat dari penelitian idealnya perbandingan dokter ortopedi dengan jumlah penduduk adalah 1 banding Artinya satu dokter ortopedi tersedia untuk setiap bila jumlah penduduk Indonesia ada 273 juta, seharusnya ketersediaan dokter ortopedi adalah dokter. Indonesia bahkan belum mencapai setengahnya.“Itu kalau perbandingannya 10 ribu loh. Sekarang kita 100 ribu aja belum sampai. Berarti kita masih kurang banyak. Jauh banget apalagi ahli tulang belakang. Lebih dikit lagi. Ahli tulang belakang yang resmi ya official mungkin 150 seluruh Indonesia. Dikit banget,” terang Luthfi pada acara Media Gathering Eka Hospital yang digelar di Tanatap Coffee jalan Ampera Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa 28/6. Luthfi menyebut kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah jumlah produksi dokter ortopedi di Indonesia yang sedikit sebab universitas yang tersedia untuk spesialis ini juga Spesialis Bedah Ortopedi di Eka Hospital ini menjelaskan bila satu universitas dalam satu tahun hanya bisa memproduksi 2-3 orang, dengan jumlah institusi hanya 2-3 Institusi. Sehingga dalam satu tahun hanya berhasil mencetak dokter spesialis ortopedi sebanyak 6 orang. Jumlah ini masih jauh dengan perbandingan kebutuhan tulang dokter menutupi wajah. Foto Shutter StockTetapi sejak adanya program percepatan fellowship training program, dokter ortopedi sekarang bisa mencapai 10 orang setahun.“Bayangin kebutuhannya banyak tapi dokternya sedikit. Sekarang kita lakukan percepatan dengan apa dengan melakukan kita sebut fellowship training program satu tahun. Itu kita comotin aja dari beberapa daerah kita ambilin. Jadi kita ajak maganglah. Suatu saat kita uji, lulus udah. Supaya cepet. Nah alhamdulillah sekarang dengan percepatan itu bisalah lulus setahun dari 6 sekarang 10 setahun,” lain dari kurangnya ketersediaan dokter tulang belakang ini menurut Luthfi adalah hambatan pola pikir. Ia menyebut banyak dokter yang masih berpikir bahwa banyak dokter spesialis akan mengancam pendapatan dari ranah pekerjaan mereka.“Yang kedua ada hambatan yang selalu saya bilang yaitu hambatan pola pikir. Coba ya dulu ya senior senior saya berpikir 'gue kalo ga banyak banyak orang rejeki gue banyak.' Akhirnya dia batasi. Nah kejadian itu mungkin berlangsung sampai terakhir mungkin 10-20 tahun lalu. Sekarang kita baru terpikirkan kebutuhan ini adalah harus banyak nih. Mulai lah produksi ahli tulang belakang,” pungkas itu bila dilihat dari data Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia PABOI pada tahun 2021, jumlah Anggota PABOI adalah anggota di seluruh Indonesia. Mengenal Tugas Dokter Ortopedi, Spesialis Pengobatan Tulang dan Sendi Dokter ortopedi adalah dokter menangani cedera dan penyakit pada sistem muskuloskeletal tubuh, antara lain tulang, sendi, tendon, otot, pembuluh darah, dan saraf. Cedera ini umumnya terjadi karena olahraga, kecelakaan, ataupun penyakit tertentu. Jakarta Dokter ortopedi adalah dokter menangani cedera dan penyakit pada sistem muskuloskeletal tubuh, antara lain tulang, sendi, tendon, otot, pembuluh darah, dan saraf. Cedera ini umumnya terjadi karena olahraga, kecelakaan, ataupun penyakit tertentu. Jadi dokter ortopedi tidak hanya menangani patah tulang saja, tetapi seluruh anggota gerak tubuh. Kamu perlu mengenal tentang dokter ortopedi agar tidak salah mengambil tindakan terkait kesehatan anggota gerak tubuh, khususnya tulang dan persendian. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Jumat 15/5/2020 tentang dokter ortopedi sebagai spesialis penanganan masalah anggota gerak tubuh. Dokter Spesialis Ortopedi Ortopedi adalah cabang ilmu kedokteran yang mengobati dan mencegah berbagai penyakit atau gangguan pada sistem muskuloskeletal, yaitu sistem pergerakan tubuh yang melibatkan fungsi tulang, persendian, ligamen, otot, pembuluh darah, saraf, tendon, serta tulang belakang. “Salah satu kasus yang mungkin cukup sering ditangani dokter ortopedi adalah cedera pada atlet. Seperti yang kita tahu, atlet rawan terkena cedera akibat aktivitas olahraga yang dijalaninya. Di sinilah salah satu peran dokter spesialis ortopedi,” ujar Nicolaas Budhiparama MD., PhD., SpOT K. Di samping itu, seorang dokter ortopedi juga menangani pasien dari segala usia, mulai dari bayi hingga orang lanjut usia lansia. Gangguan Kesehatan yang Ditangani Dokter Spesialis Ortopedi Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dokter ortopedi menangani gangguan sistem muskuloskeletal, antara lain ● Gangguan pada tulang, antara lain infeksi, fraktur patah tulang, osteoporosis, tumor, dan kelainan bentuk tulang. Gangguan pada persendian, seperti nyeri sendi, pembengkakan sendi, radang sendi, cedera meniscus, robekan ligamen, bursitis, ataupun dislokasi sendi cerai sendi, tendinitis, yang bisa terjadi baik di lutut, bahu, atau sendi lainnya. Gangguan pada tulang belakang, seperti nyeri punggung, skoliosis, cedera dan patah tulang belakang. tumor atau infeksi tulang belakang. Gangguan pada kaki dan pergelangan kaki. Jepitan saraf baik pada tulang belakang atau tempat lainnya seperti pergelangan tangan carpal tunnel syndrome, siku, atau pada anggota gerak lainnya. Penyakit yang mengenai otot atau jaringan lunak, meliputi atrofi, cedera otot dan jaringan lunak, infeksi jaringan lunak, hingga tumor atau kanker jaringan lunak. ● Penyakit degenerative atau penuaan yang biasanya terjadi di sendi, baik itu sendi besar seperti lutut, pinggul, bahu ataupun sendi kecil seperti tulang belakang, jari-jari kaki dan tangan, dan sendi lainnya. Dengan mengenal berbagai masalah yang dapat ditangani dokter ortopedi tersebut, kamu tentunya tidak perlu bingung lagi dalam penanganan masalah pada anggota gerak tubuh. Waktu yang Tepat untuk Konsultasi ke Dokter Spesialis Ortopedi Mengenali gejala penyakit dan waktu yang tepat untuk berkonsultasi ke dokter spesialis ortopedi sangatlah penting. Bagaimana tidak, masalah pada tulang dan sendi, ataupun anggota gerak tubuh lainnya perlu segera ditangani. Kamu sangat disarankan untuk melakukan konsultasi jika mengalami masalah pada sistem muskuloskeletal, meliputi otot, tendon, saraf, tulang, sendi, dan ligamen. Berikut beberapa gejala yang menandakan kamu perlu melakukan konsultasi ke dokter spesialis ortopedi ● Mengalami nyeri otot, sendi, atau tulang yang menetap dan tidak membaik setelah beberapa hari. Patah tulang Pembengkakan sendi, otot, atau jaringan lunak yang disertai nyeri, dan panas ketika disentuh. Mengalami cedera fisik yang menimbulkan nyeri, kesulitan bergerak, atau luka terbuka disertai patah tulang. Kaku otot, sendi, atau tulang. Kesemutan atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu. Perubahan bentuk sendi dan tulang yang mengakibatkan kesulitan beraktivitas sehari-hari. ● Bentuk lutut yg mirip dgn huruf O atau X Persiapan Sebelum ke Dokter Spesialis Ortopedi Jika kamu ingin melakukan konsultasi dengan dokter spesialis ortopedi, kamu perlu memperhatikan beberapa hal penting. Berikan keterangan atau informasi yang tepat agar dokter dapat memberikan diagnosis dan pengobatan yang tepat pula. Selain itu, memilih dokter yang terpercaya juga penting dalam pengobatan. Perhatikanlah beberapa hal penting berikut ini. “Pertama, sebaiknya kamu mencatat keluhan apa saja yang kamu alami. Ingat kembali aktivitas apa saja yang kamu lakukan sebelumnya, terutama yang menyebabkan cedera. Kumpulkan riwayat medis yang lengkap, termasuk riwayat pengobatan atau riwayat penyakit tertentu. Hal ini sangat berguna bagi dokter untuk mendiagnosis penyakit apa yang sebenarnya kamu sedang alami,” papar dr. Imelda, SpOT. Kemudian, kamu disarankan juga untuk meminta rekomendasi dari orang yang kamu percaya atau dari dokter umum dalam memilih dokter ortopedi. Cara lain jika kamu masih belum yakin adalah dengan membaca ulasan dari blog atau internet, setidaknya kamu bisa melihat portofolio dokter tersebut. Cari tahu terlebih dahulu, bagaimana pengalaman dan penilaian dari beberapa pasien yang pernah ditangani oleh dokter yang akan dipilih. Ini akan jadi langkah cermat dalam memilih dokter ortopedi terbaik. Pengobatan yang Dilakukan Oleh Dokter Spesialis Ortopedi Dokter ortopedi tentu sudah terlatih untuk melakukan berbagai tindakan medis baik yang membutuhkan tindakan operasi ataupun tidak. Pada masa pengobatan, dokter ortopedi akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu disertai dengan tes penunjang untuk memastikan diagnosis. Pemeriksaan tambahan lain yang mungkin diperlukan antara lain tes darah, analisis cairan sendi, arthrogram, pemindaian tulang bone scan, rontgen foto polos, CT scan, USG dan juga MRI. Bahkan, di RS Medistra sekarang sudah tersedia yang tercanggih dimana dapat dilakukan MRI dinamik yaitu posisi berdiri dan terbuka. Hal ini akan sangat membantu bagi pasien yang menderita claustrophobia takut akan ruangan tertutup. Setelah itu, dokter ortopedi akan melanjutkan pengobatan yang dengan diagnosis dan kondisi pasien. Tindakan non bedah yang dilakukan dokter ortopedi, seperti pemberian obat-obatan, menentukan anjuran olahraga, pemasangan gips, serta merujuk ke bagian fisioterapi. Jika terdapat indikasi, maka dokter ortopedi akan melakukan tindakan operasi atau bedah, seperti ● Arthoroskopi, yaitu prosedur yang menggunakan kamera dan peralatan khusus yang dimasukkan ke dalam sendi. Prosedur ini perlu dilakukan untuk mendiagnosis dan mengobati masalah seputar persendian. Fiksasi internal, yaitu prosedur untuk memperbaiki patah tulang pada posisi yang tepat dengan menggunakan pelat logam, pin, atau sekrup, saat tulang sedang disembuhkan. Pengapuran sendi, yaitu proses pengkapuran sendi dengan memakai pelat yang dibantu dengan pencangkokan tulang Penggantian sendi parsial, total, atau revisi, yaitu prosedur penggantian sendi yang rusak dengan sendi buatan yang disebut prostesis. Tindakan operasi juga dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan lunak, misalnya tendon atau ligamen yang robek, atau pembuluh darah dan saraf. Osteotomi, yaitu mengoreksi kelainan bentuk tulang. Amputasi ataupun replantasi penyambungan anggota gerak Rekonstruksi, baik itu ligamen, tulang, ataupun otot. Operasi tulang belakang, meliputi diskektomi, foraminotomi, laminektomi, vertebro / kyphoplasty, meluruskan tulang belakang yang bengkok scoliosis dan penyatuan tulang belakang. Prosedur perbaikan atau peremajaan tulang rawan. * Artikel ini bekerjasama dengan Nicolaas Budhiparama, MD., PhD., SpOTK dari Nicolaas Institute of Constructive Orthopedic Research & Education Foundation for Arthoplasty & Sports Medicine. dan Instagram dokternicolaas Artikel lainnya dari prof nicolaas Carpal Tunnel Syndrome Apakah Anda pernah mengalami kesemutan atau nyeri pada pergelangan tangan yang menjalar hingga ke jari-jari? Jika ya, maka mungkin Anda pernah mengalami gejala dari carpal tunnel syndrome CTS. CTS banyak dialami oleh ibu-ibu rumah tangga, pekerja kantor Selengkapnya Efek Samping Obat Peninggi Badan Tinggi badan menjadi salah satu penilaian di masyarakat umumnya. Banyak orang yang bilang tubuh ideal adalah berat badan dan tinggi badan yang cukup. Hal ini membuat orang berlomba-lomba mencari alternatif agar tinggi badannya bertambah, salah satunya den Selengkapnya Mengenal Kanker Tulang Kanker tulang adalah jenis kanker yang muncul pada sel-sel di dalam tulang. Kanker tulang dapat menyerang tulang mana pun di dalam tubuh, tetapi umumnya muncul di tulang belakang, tengkorak, panggul, lutut, tungkai, bahu, dan lengan. Kanker tulang terg Selengkapnya Dokter ortopedi adalah dokter yang memiliki keterampilan dalam menangani cedera akibat olahraga ataupun kecelakaan. Selain itu, dokter spesialis ini juga berperan dalam mendiagnosis dan memberikan pengobatan pada penyakit yang berkaitan dengan tulang, sendi, tendon, otot, dan saraf. Untuk menjadi dokter spesialis ortopedi seorang dokter umum harus menyelesaikan pendidikan dan pelatihannya di bidang ortopedi selama 10 semester. Dokter spesialis ini bisa menangani pasien dari segala usia, mulai dari bayi, dewasa, hingga lanjut usia lansia. Di Indonesia, ada sekitar 8 subspesialisasi kedokteran ortopedi yang meliputi Subspesialis trauma dan rekonstruksi Subpesialis tulang belakang Subspesialis tumor tulang Subspesialis ortopedi pediatrik anak Subspesialis olahraga dan arthroskopi ortopaedi, Subspesialis tangan dan operasi kecil microsurgery Subspesialis rekonstruksi dewasa hip and knee Subspesialis bioortopedi bioorthopaedic Berbagai Kondisi yang Ditangani Dokter Spesialis Ortopedi Ada beberapa penyakit atau gangguan yang dapat ditangani dokter ortopedi, di antaranya Cedera akibat olahraga, aktivitas tertentu, atau kecelakaan Gangguan pada tulang, meliputi infeksi tulang, patah tulang, osteoporosis, tumor tulang, dan deformitas atau kelainan bentuk tulang Gangguan pada persendian, seperti radang sendi, robekan ligamen, bursitis, nyeri sendi, pergeseran atau dislokasi sendi, dan pembengkakan pada sendi Gangguan medis pada tulang belakang, seperti tumor tulang belakang, nyeri punggung, skoliosis, serta cedera dan patah tulang belakang Gangguan di area lutut, seperti tendinitis, nyeri lutut, cedera meniskus, dan ligamen terkilir atau robek Nyeri tumit dan pergelangan kaki Masalah pada tangan dan pergelangan tangan, seperti patah tulang tangan atau pergelangan tangan, carpal tunnel syndrome, dan kista ganglion Penyakit pada otot jaringan lunak, meliputi atrofi, sindrom kompartemen, cedera otot dan jaringan lunak, infeksi jaringan lunak, hingga tumor atau kanker jaringan lunak Sederet Tindakan yang Dilakukan Dokter Spesialis Ortopedi Dokter ortopedi memiliki keahlian untuk melakukan berbagai tindakan medis guna mengatasi masalah yang berkaitan dengan sistem pergerakan tubuh, baik yang membutuhkan tindakan operasi atau tidak. Dalam pengobatan, dokter ortopedi akan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan fisik dan tes penunjang untuk memastikan diagnosis. Tes penunjang yang umumnya dilakukan meliputi tes darah, analisis cairan sendi, arthrogram, pemindaian tulang bone scan, foto Rontgen, MRI, dan USG. Dari hasil pemeriksaan tersebut, dokter ortopedi akan memberikan pengobatan sesuai kebutuhan, diagnosis, dan kondisi pasien. Pada tindakan nonbedah, dokter ortopedi biasanya dapat meresepkan obat-obatan, menentukan anjuran olahraga, serta merujuk ke bagian fisioterapi guna mengatasi keluhan kesehatan yang dialami pasien. Jika terdapat indikasi tertentu, dokter ortopedi akan melakukan tindakan operasi atau bedah, seperti Arthoroskopi, yaitu prosedur operasi degan mamasukkan kamera dan peralatan khusus yang ke dalam sendi guna mendiagnosis dan mengobati masalah seputar persendian Fiksasi internal, yaitu prosedur untuk menahan pecahan tulang dalam posisi yang tepat dengan pelat logam, pin, atau sekrup, saat tulang dalam proses penyembuhan Fusion, yaitu proses “pengelasan” di mana tulang menyatu bersama cangkokan tulang dan perangkat internal, seperti batang logam, yang bertujuan untuk membuat tulang padat kembali Penggantian sendi parsial, total, atau revisi, yaitu prosedur yang dilakukan ketika sendi yang mengalami kerusakan diganti dengan sendi buatan yang disebut prostesis Tindakan operasi untuk memperbaiki jaringan lunak, misalnya tendon atau ligamen yang robek Osteotomi, yaitu tindakan mengoreksi kelainan bentuk tulang dengan memotong dan memosisikan tulang Amputasi Rekonstruksi ligamen, tulang, dan otot. Operasi tulang belakang, meliputi diskektomi, foraminotomi, laminektomi, dan fusi tulang belakang Prosedur perbaikan atau peremajaan tulang rawan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi ke Dokter Spesialis Ortopedi Anda disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter ortopedi jika mengalami masalah pada sistem muskoloskeletal yang meliputi otot, tendon, saraf, tulang, dan ligamen. Ada beberapa gejala yang menandakan Anda perlu konsultasi ke dokter spesialis ortopedi, yaitu Nyeri otot, sendi, atau tulang yang menetap dan tidak membaik setelah beberapa hari Pembengkakan sendi, otot, atau jaringan lunak yang disertai nyeri, dan panas ketika disentuh Cedera fisik yang menimbulkan nyeri, kesulitan bergerak, atau luka terbuka disertai patah tulang Kaku otot, sendi, atau tulang Kesemutan atau mati rasa di bagian tubuh tertentu setelah mengalami cedera Perubahan bentuk sendi dan tulang yang menimbulkan kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Bertemu Dokter Spesialis Ortopedi Sebelum berkonsultasi dengan dokter ortopedi, Anda disarankan mencatat keluhan yang dialami, apalagi jika Anda baru saja mengalami cedera. Selanjutnya, kumpulkan riwayat medis yang lengkap, termasuk riwayat pengobatan atau riwayat penyakit tertentu yang pernah atau sedang diderita. Jangan lupa untuk membawa hasil pemeriksaan lain, seperti foto Rontgen atau tes darah jika ada. Dengan demikian, dokter ortopedi akan lebih mudah dalam menndiagnosis dan memberikan perawatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Selain itu, pastikan dokter ortopedi yang Anda pilih telah berpengalaman dalam bidangnya. Anda bisa minta rekomendasi dari orang yang Anda percaya atau dokter umum yang menangani Anda. Anda juga bisa mencari tahu dari penilaian beberapa pasien yang pernah ditangani dokter tersebut. Dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi adalah dokter yang terlatih dalam menangani kasus luka pada tulang, otot, dan jaringan ikat tubuh. Dokter subspesialis ini juga berperan penting dalam menangani cedera parah yang berpotensi membuat penderitanya mengalami kecacatan. Ortopedi merupakan bidang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang kesehatan dan gangguan pada tulang, sendi, otot, dan jaringan ikat, seperti ligamen dan tendon. Gangguan pada bagian tubuh tersebut bisa disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya adalah cedera atau luka. Dalam hal ini, peran dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi diperlukan. Selain menangani kasus cedera berat, dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi juga menangani kasus gangguan tulang, sendi, dan otot akibat kelainan genetik atau cacat bawaan lahir. Kondisi yang Dapat Ditangani Dokter Ortopedi Ahli Traumatologi dan Rekonstruksi Berikut ini adalah kondisi atau gangguan yang dapat ditangani oleh seorang dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi Cedera atau patah tulang dan sendi, termasuk crush injury Kelainan bentuk tulang, misalnya akibat cedera, osteoporosis, tumor atau kanker, hingga penyakit autoimun Osteomielitis atau infeksi pada tulang dan jaringan di sekitarnya Gangguan persendian, seperti radang sendi, robekan ligamen, bursitis, dislokasi sendi, dan nyeri sendi Cedera atau patah tulang belakang dan panggul Kelainan dan cedera pada jaringan ikat, misalnya tendinitis Gangguan pada sendi lutut, meliputi cedera meniskus dan robekan pada ligamen lutut Masalah pada otot, misalnya otot robek, cedera hamstring, dan sindrom kompartemen Cedera pada tangan dan pergelangan tangan, seperti patah tulang tangan dan pergelangan tangan serta keseleo Infeksi, cedera, hingga tumor atau kanker jaringan lunak Tindakan yang Dapat Ditangani Dokter Ortopedi Ahli Traumatologi dan Rekonstruksi Seorang dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi dapat melakukan diagnosis pada gangguan otot, tulang, atau jaringan tubuh beserta tingkat keparahannya, khususnya yang disebabkan oleh cedera. Dalam menentukan diagnosis, dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi dapat melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti tes darah dan urine, foto Rontgen, USG, CT scan, serta MRI. Setelah diagnosis gangguan ortopedi pada pasien diketahui, dokter ortopedi subspesialis traumatologi dan rekonstruksi dapat melakukan penanganan berupa Pemberian obat-obatan Dokter dapat meresepkan obat-obatan sesuai kebutuhan pasien, misalnya obat antinyeri golongan NSAIDs untuk mengatasi nyeri, antibiotik untuk mengatasi infeksi, hingga suplemen kalsium dan vitamin D untuk mendukung proses pemulihan cedera tulang dan sendi. Operasi Untuk beberapa kasus, operasi mungkin diperlukan untuk menangani cedera pada tulang, sendi, atau jaringan ikat. Jenis operasi yang dapat dilakukan dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi adalah Operasi penggantian sendi, untuk mengganti bagian sendi yang telah mengalami kerusakan Operasi fiksasi internal open reduction internal fictation, untuk memperbaiki jaringan tulang yang rusak dengan cara memasang pin, sekrup, atau pelat yang terbuat dari logam Fusi atau penggabungan jaringan tulang, terutama dalam operasi leher dan tulang belakang Osteotomi, untuk mengoreksi kelainan, bentuk, dan posisi tulang Operasi perbaikan jaringan lunak, untuk memperbaiki otot, ligamen, atau tendon yang rusak parah Operasi pengangkatan tumor pada jaringan lunak dan tulang Operasi rekonstruksi pembuluh darah vena dan arteri Artroskopi, untuk mendiagnosis dan menangani gangguan pada persendian Amputasi, bila cedera tulang atau sendi yang dialami penderita cukup berat Fisioterapi Untuk memperbaiki atau meningkatkan kemampuan otot, tulang, dan sendi yang bermasalah, dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi akan menyarankan pasien untuk menjalani fisioterapi. Fisioterapi bisa dilakukan setelah pasien sudah pulih dari tindakan operasi. Pada kasus cedera parah yang membuat pasien harus menjalani amputasi, dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi juga dapat menyarankan pasien untuk menggunakan alat bantu atau prostetik. Dalam praktiknya, dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi sering kali bekerja sama dengan dokter spesialis lain, seperti dokter reumatologi, dokter anestesi, dokter ortopedi, dokter rehabilitasi medik, dan dokter penyakit dalam. Waktu yang Tepat Memeriksakan Diri ke Dokter Ortopedi Ahli Traumatologi dan Rekonstruksi Anda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi setelah mendapat rujukan dari dokter umum atau dokter ortopedi. Namun, Anda juga bisa langsung berkonsultasi ke dokter subspesialis ini bila mengalami beberapa gejala berikut ini Nyeri otot, sendi, atau tulang yang menetap dan tidak membaik setelah beberapa hari Pembengkakan sendi, otot, atau jaringan lunak yang disertai nyeri dan sensasi panas ketika disentuh Cedera fisik yang menimbulkan nyeri, sulit bergerak, atau luka terbuka disertai patah tulang Kaku otot, sendi, atau tulang Nyeri lutut yang tak kunjung membaik atau semakin parah Kesemutan atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu setelah mengalami cedera Perubahan bentuk sendi dan tulang, sehingga sulit diluruskan atau digerakkan Persiapan Sebelum ke Dokter Ortopedi Ahli Traumatologi dan Rekonstruksi Ada beberapa hal yang sebaiknya Anda persiapkan sebelum bertemu dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi, di antaranya Catatlah keluhan atau gejala yang dialami. Buatlah catatan berisi riwayat kejadian dan waktu terjadinya cedera, serta penanganan yang telah dilakukan, misalnya dengan obat-obatan atau tindakan tertentu seperti pijat dan urut. Siapkan dokumen berisi riwayat medis, riwayat pengobatan, atau hasil pemeriksaan dokter sebelumnya, jika ada. Bawalah surat rujukan dari dokter lain, apabila Anda dirujuk ke dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi. Anda dapat berkonsultasi ke dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi secara langsung apabila mengalami keluhan seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Jika masih ragu, Anda dapat meminta saran dari dokter ortopedi atau dokter umum untuk menentukan dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi yang tepat sesuai kondisi yang dialami. Jakarta Dokter ortopedi adalah dokter menangani cedera dan penyakit pada sistem muskuloskeletal tubuh, antara lain tulang, sendi, tendon, otot, pembuluh darah, dan saraf. Cedera ini umumnya terjadi karena olahraga, kecelakaan, ataupun penyakit tertentu. Jadi dokter ortopedi tidak hanya menangani patah tulang saja, tetapi seluruh anggota gerak tubuh. Kamu perlu mengenal tentang dokter ortopedi agar tidak salah mengambil tindakan terkait kesehatan anggota gerak tubuh, khususnya tulang dan persendian. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Jumat 15/5/2020 tentang dokter ortopedi sebagai spesialis penanganan masalah anggota gerak tubuh. Ortopedi adalah cabang ilmu kedokteran yang mengobati dan mencegah berbagai penyakit atau gangguan pada sistem muskuloskeletal, yaitu sistem pergerakan tubuh yang melibatkan fungsi tulang, persendian, ligamen, otot, pembuluh darah, saraf, tendon, serta tulang belakang. “Salah satu kasus yang mungkin cukup sering ditangani dokter ortopedi adalah cedera pada atlet. Seperti yang kita tahu, atlet rawan terkena cedera akibat aktivitas olahraga yang dijalaninya. Di sinilah salah satu peran dokter spesialis ortopedi,” ujar Nicolaas Budhiparama MD., PhD., SpOT K. Di samping itu, seorang dokter ortopedi juga menangani pasien dari segala usia, mulai dari bayi hingga orang lanjut usia lansia.Gangguan Kesehatan yang Ditangani Dokter Spesialis OrtopediSeperti yang telah disebutkan sebelumnya, dokter ortopedi menangani gangguan sistem muskuloskeletal, antara lain Gangguan pada tulang, antara lain infeksi, fraktur patah tulang, osteoporosis, tumor, dan kelainan bentuk tulang. Gangguan pada persendian, seperti nyeri sendi, pembengkakan sendi, radang sendi, cedera meniscus, robekan ligamen, bursitis, ataupun dislokasi sendi cerai sendi, tendinitis, yang bisa terjadi baik di lutut, bahu, atau sendi lainnya. Gangguan pada tulang belakang, seperti nyeri punggung, skoliosis, cedera dan patah tulang belakang. tumor atau infeksi tulang belakang. Gangguan pada kaki dan pergelangan kaki. Jepitan saraf baik pada tulang belakang atau tempat lainnya seperti pergelangan tangan carpal tunnel syndrome, siku, atau pada anggota gerak lainnya. Penyakit yang mengenai otot atau jaringan lunak, meliputi atrofi, cedera otot dan jaringan lunak, infeksi jaringan lunak, hingga tumor atau kanker jaringan lunak. Penyakit degenerative atau penuaan yang biasanya terjadi di sendi, baik itu sendi besar seperti lutut, pinggul, bahu ataupun sendi kecil seperti tulang belakang, jari-jari kaki dan tangan, dan sendi lainnya Dengan mengenal berbagai masalah yang dapat ditangani dokter ortopedi tersebut, kamu tentunya tidak perlu bingung lagi dalam penanganan masalah pada anggota gerak tubuh. Waktu yang Tepat untuk Konsultasi ke Dokter Spesialis OrtopediMengenali gejala penyakit dan waktu yang tepat untuk berkonsultasi ke dokter spesialis ortopedi sangatlah penting. Bagaimana tidak, masalah pada tulang dan sendi, ataupun anggota gerak tubuh lainnya perlu segera ditangani. Kamu sangat disarankan untuk melakukan konsultasi jika mengalami masalah pada sistem muskuloskeletal, meliputi otot, tendon, saraf, tulang, sendi, dan ligamen. Berikut beberapa gejala yang menandakan kamu perlu melakukan konsultasi ke dokter spesialis ortopedi Mengalami nyeri otot, sendi, atau tulang yang menetap dan tidak membaik setelah beberapa hari. Patah tulang Pembengkakan sendi, otot, atau jaringan lunak yang disertai nyeri, dan panas ketika disentuh. Mengalami cedera fisik yang menimbulkan nyeri, kesulitan bergerak, atau luka terbuka disertai patah tulang. Kaku otot, sendi, atau tulang. Kesemutan atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu. Perubahan bentuk sendi dan tulang yang mengakibatkan kesulitan beraktivitas sehari-hari. Bentuk lutut yg mirip dgn huruf O atau X Persiapan Sebelum ke Dokter Spesialis OrtopediJika kamu ingin melakukan konsultasi dengan dokter spesialis ortopedi, kamu perlu memperhatikan beberapa hal penting. Berikan keterangan atau informasi yang tepat agar dokter dapat memberikan diagnosis dan pengobatan yang tepat pula. Selain itu, memilih dokter yang terpercaya juga penting dalam pengobatan. Perhatikanlah beberapa hal penting berikut ini. “Pertama, sebaiknya kamu mencatat keluhan apa saja yang kamu alami. Ingat kembali aktivitas apa saja yang kamu lakukan sebelumnya, terutama yang menyebabkan cedera. Kumpulkan riwayat medis yang lengkap, termasuk riwayat pengobatan atau riwayat penyakit tertentu. Hal ini sangat berguna bagi dokter untuk mendiagnosis penyakit apa yang sebenarnya kamu sedang alami,” papar dr. Imelda, SpOT. Kemudian, kamu disarankan juga untuk meminta rekomendasi dari orang yang kamu percaya atau dari dokter umum dalam memilih dokter ortopedi. Cara lain jika kamu masih belum yakin adalah dengan membaca ulasan dari blog atau internet, setidaknya kamu bisa melihat portofolio dokter tersebut. Cari tahu terlebih dahulu, bagaimana pengalaman dan penilaian dari beberapa pasien yang pernah ditangani oleh dokter yang akan dipilih. Ini akan jadi langkah cermat dalam memilih dokter ortopedi yang Dilakukan Oleh Dokter Spesialis OrtopediIlustraasi foto Liputan 6Dokter ortopedi tentu sudah terlatih untuk melakukan berbagai tindakan medis baik yang membutuhkan tindakan operasi ataupun tidak. Pada masa pengobatan, dokter ortopedi akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu disertai dengan tes penunjang untuk memastikan diagnosis. Pemeriksaan tambahan lain yang mungkin diperlukan antara lain tes darah, analisis cairan sendi, arthrogram, pemindaian tulang bone scan, rontgen foto polos, CT scan, USG dan juga MRI. Bahkan, di RS Medistra sekarang sudah tersedia yang tercanggih dimana dapat dilakukan MRI dinamik yaitu posisi berdiri dan terbuka. Hal ini akan sangat membantu bagi pasien yang menderita claustrophobia takut akan ruangan tertutup. Setelah itu, dokter ortopedi akan melanjutkan pengobatan yang dengan diagnosis dan kondisi pasien. Tindakan non bedah yang dilakukan dokter ortopedi, seperti pemberian obat-obatan, menentukan anjuran olahraga, pemasangan gips, serta merujuk ke bagian fisioterapi. Jika terdapat indikasi, maka dokter ortopedi akan melakukan tindakan operasi atau bedah, seperti Arthoroskopi, yaitu prosedur yang menggunakan kamera dan peralatan khusus yang dimasukkan ke dalam sendi. Prosedur ini perlu dilakukan untuk mendiagnosis dan mengobati masalah seputar persendian. Fiksasi internal, yaitu prosedur untuk memperbaiki patah tulang pada posisi yang tepat dengan menggunakan pelat logam, pin, atau sekrup, saat tulang sedang disembuhkan. Pengkakuan sendi, yaitu prosesmengkakukan sendi dengan memakai pelat yang dibantu dengan pencangkokan tulang Penggantian sendi parsial, total, atau revisi, yaitu prosedur penggantian sendi yang rusak dengan sendi buatan yang disebut prostesis. Tindakan operasi juga dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan lunak, misalnya tendon atau ligamen yang robek, atau pembuluh darah dan saraf. Osteotomi, yaitu mengoreksi kelainan bentuk tulang. Amputasi ataupun replantasi penyambungan anggota gerak Rekonstruksi, baik itu ligamen, tulang, ataupun otot. Operasi tulang belakang, meliputi diskektomi, foraminotomi, laminektomi, vertebro / kyphoplasty, meluruskan tulang belakang yang bengkok scoliosis dan penyatuan tulang belakang. Prosedur perbaikan atau peremajaan tulang rawan. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

dokter ortopedi spesialis tulang belakang